Sebuah Portal Informasi Yang Akan Memperluas Pengetahuan Anda Dalam Kehidupan Di Dunia Dan Akhirat
28 Des 2012
Pengertian Mandi Junub Dan Penyebabnya
Berikut kita akan kaji tata cara mandi junub dan penyebabnya yang disunnahkan.
Diawali dengan berwudhu seperti berwudhu akan shalat, lalu menyiramkan air ke kepala tiga kali lalu mandi seperti mandi biasa dgn membilas seluruh tubuh, boleh dilakukan dgn sabun dan shampoo.
DALIL-DALILNYA :Dalam hadits ‘Aisyah ra disebutkan, “Jika Rasulullah saw mandi junub, beliau mencuci tangannya dan berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Kemudian beliau mandi dengan menggosok-gosokkan tangannya ke rambut kepalanya hingga bila telah yakin merata mengenai dasar kulit kepalanya, beliau mengguyurkan air ke atasnya tiga kali. Lalu beliau membasuh badan lainnya.” (HR. Bukhari no. 272)
Hadits lain :
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ، ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِى الْمَاءِ ، فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ، ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ
Dari ‘Aisyah, isteri Nabi saw, bahwa jika Nabi saw mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR. Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316)
Banyak beredar ucapan niat untuk mandi junub/mandi besar/mandi wajib/mandi janabat/al-ghusluw ini, namun sesungguhnya tidak ada lafadz/kalimat khusus untuk niat yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw, cukup dengan mengucapkan Basmallah diawal.
SEBAB SESEORANG WAJIB MANDI JUNUB
1. Pertemuan dua kemaluan antara laki-laki dan perempuan (jima’) keluar mani ataupun tidak.
Rasulullah saw bersabda, ”Apabila seseorang duduk diantara anggota tubuh perempuan yang empat, maksudnya; diantara dua tangan dan dua kakinya kemudian menyetubuhinya maka wajib baginya mandi, baik mani itu keluar atau tidak”. (HR. Muslim dan Ahmad)
Diriwayatkan dari Aisyah ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda, ”Apabila dua kemaluan telah bertemu maka wajib baginya mandi. Aku dan Rasulullah saw pernah melakukannya maka kami pun mandi”. (HR. Ibnu Majah)
2. Keluarnya mani.
Abu Sa’id berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Mandi diwajibkan dikarenakan keluar air mani”. (HR. Muslim)
3. Mimpi basah.
Ummu Sulaim berkata,’Wahai Rasulullah sesungguhnya Allah tidak malu tentang masalah kebenaran, apakah wanita wajib mandi apabila dia bermimpi? Nabi saw menjawab,’Ya, jika dia melihat air”. (HR. Bukhari Muslim)
4. Haid.
“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. apabila mereka telah suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”. (QS. Al Baqarah : 222)
Sabda Rasulullah saw kepada Fatimah binti Abu Hubaisy ra adalah, ”Tinggalkan shalat selama hari-hari engkau mendapatkan haid, lalu mandilah dan shalatlah”. (Muttafaq 'Alaih)
5. Nifas.
Nifas adalah seperti haidh dan mewajibkannya mandi.
Jadi, suatu kekeliruan besar melakukan mandi janabat/mandi besar pada saat : akan menggunakan pakaian ihram, akan aqad nikah, akan bertaubat, jelang bulan Ramadhan, dll. Itu semua tidak ada tuntunannya dari Rasulullah Saw.
Mandi janabat dilakukan apabila mempunyai hadats besar dan akan melakukan shalat.
Salam !
Sumber: Sumber: Kajian Tematis Al Quran Dan As Sunnah (blackberry 284C70C3)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar