Beberapa hal yang biasa dilakukan jamaah Indonesia saat umrah
Bersandar pada hadits ini,
Rasulullah saw bersabda:
Khudu 'annii manasikakum
“Ambillah olehmu manasikku (haji dan umrah)”. (Mutafaq'alaihi)
Maka ada bbrp hal yg harus dikaji ulang, al :
- Menjadikan Jeddah atau Bir 'Ali sebagai tempat Miqot pada penerbangan dari Indonesia menuju Jeddah karena sdh masuk Miqot, kecuali penerbangan Indonesia menuju Madinah. (SUNNAHNYA : di Qornul Manazil, Lihat HR. Bukhari Muslim dari Ibnu Abbas)
- Menganggap pakaian ihram utk wanita adalah berwarna putih. (Tidak berdasar, YANG BENAR : Warna boleh apa saja yg penting tertutup aurat al-Araf 26, an-Nisaa)
- Melakukan mandi Janabat sebelum ihram/mandi ihram. (Tidak berdasar YANG BENAR : Mandi janabat utk yg berhadats saja, lihat Bukhari, Muslim, dll)
- Mengerjakan Shalat Sunat Ihram. (Tidak berdasar, YANG BENAR : Tdk ada shalat ihram, lihat HR. Abu Dawud dan Ibnu Taimiyyah dalam Ikhtiyarat, hal. 116, )
- Mengangkat tangan saat membaca doa melihat ka'bah : Allahumma zil hadzal...dst. (Tidak berdasar, YANG BENAR : Tidak perlu mengangkat tangan, lihat HR. Baihaqi, Thabrani dgn derajat hadits dhoif)
- Mengecup tangan saat berisyarat kpd Hajar Aswad utk memulai Thawaf. (SUNNAHNYA : 1.Taqbil, mencium langsung; 2.Istilam, meraba/mengusap hajar aswad oleh tangan lalu dikecup; 3.Isyarat, menggunakan tangan tanpa dikecup, lihat HR.Bukhari Muslim 1150)
- Tidak berlari kecil di 3 putaran pertama dari rukun Aswadi s/d Rukun Yamani bagi laki-laki. (SUNNAHNYA : Berlari kecil, lihat HR Bukhari No 1602 dari Ibnu Abbas, Abu Dawud, An-Nasa’i)
- Berisyarat dan mengecup tangan saat di Rukun Yamani.(Tidak berdasar, SUNNAHNYA : Apabila memungkinkan adalah mengusapnya langsung menggunakan tangan kanan & tanpa membaca doa, kalau tidak bisa jangan berisyarat, lihat syarh Muslim, Muttafaq ‘alaih, Abu Dawud, An-Nasa’i)
- Membaca Dzikir dan Doa Khusus pada putaran satu, putaran dua dst saat Thawaf, (Tidak berdasar, YANG BENAR : Doa bebas tdk ditentukan, tidak ada doa khusus yg dicontohkan Rasulullah Saw)
- Memakai sarung tangan bagi wanita. (Tidak berdasar, SUNNAHNYA : tidak boleh menutup tangannya dan mukanya HR. Bukhari)
- Masuk kedalam Hijr Ismail saat Thawaf dan berdoa serta shalat. (Tidak berdasar, SUNNAHNYA : Berputar diluarnya Hijr ismail karena ia termasuk dalam bangunan kabah lihat HR Nasa'i dr Aisyah ra)
- Melakukan Shalat dan berdoa serta menganggap do’a yang paling mustajab adalah di Hijir Ismail dan dilakukan di bawah talang air (Mihzab/Talang emas). (Tidak berdasar, SUNNAHNYA : tempat paling Mustajab Doa adalah di Multazam HR. Baihaqi, Ibnu Majah dan Abu Daud dari Abdurahman bin abu Shafwan)
- Tidak menutup pundak kanan bagi laki-laki saat selesai Thawaf. (SUNNAHNYA : Tutup pundak kanan selain dari Thawaf, lihat hadits dari Ya’la bin Umayyah HR Ibnu Majah, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah)
- Membaca Dzikir dan Doa khusus saat berjalan pada putaran satu, putaran dua dst diwaktu sa'i. (Tidak berdasar, YANG BENAR : Doa bebas tidak ditentukan, tidak ada doa khusus yg dicontohkan Rasulullah Saw)
- Membaca Dzikir dan Doa khusus saat berlari kecil disetiap anatara lampu hijau diwaktu sa'i. (Tidak berdasar, YANG BENAR : Doa bebas tidak ditentukan, tidak ada doa khusus yg dicontohkan Rasulullah Saw)
- Melakukan shalat Tahiyatul Masjid, (SUNNAHNYA : Di masjidil Haram, pengganti tahiyatul masjid adalah Thawaf, Lihat Adh-Dhaifah no. 1012)
- Melakukan Thawaf Wada. (Tidak berdasar, YANG BENAR : tidak ada thawaf wada, itu bagi yg berhaji, lihat HR. Muslim dari Ibnu Abbas)
- Melakukan satu kali doa sa'i saat di Shafa atau Marwah. (SUNNAHNYA : melakukan doa sa'i tiga kali di setiap tiba di Shafa atau Marwah, diselingi doa sekehendak kita, lihat H.R. Ahmad ,Muslim dan Nasa-i)
- Melakukan Umrah berulang-ulang dalam satu kali safar (berpergian). (Tidak berdasar, YANG BENAR : Satu kali berpergian hanya untuk satu kali umrah) ”Nabi Saw tidak pernah berumrah dgn cara keluar dari daerah Mekkah ke tanah halal, kemudian masuk Mekkah lagi dgn niat umrah, sebagaimana layaknya yg dilakukan kebanyakan orang sekarang. Dan tidak ada riwayat, yg menerangkan sahabat Nabi melakukan yg demikian itu”. (Dikutip dari al Wajiz, halaman 268)
- Melakukan Badal Umrah (Tidak berdasar, YANG BENAR, tidak ada Umrah Badal :
Nabi Saw bersabda.
"Artinya : Jika anak Adam meninggal, maka terputuslah amalannya kecuali tiga hal ; sedekah jariyah, ilmu yg bermanfaat, dan anak shaleh yg mendoa’akan kepada orang tua nya" [(R. Muslim)
Maka renungkanlah sabda Nabi Saw, "Anak shalih yg mendo’akan kepada orang tua nya", dan beliau tidak mengatakan, "Anak shalih yg menghajikan atau mengumrahkan, Anak shalih yg mempuasakan untuknya", dll. Namun beliau mengatakan, "Anak shalih yg mendo’akannya".
Maka yg demikian itu menunjukkan bahwa yg utama bagi seseorang adalah mendo’akan kedua orang tuanya dan bukan beramal shalih yg diperuntukkan mereka berdua, Insya Allah amal shaleh apapun yg dilakukan oleh seorang anak akan sampai kepada orang-tuanya. - Menganggap Raudhoh tempat Mustajab Doa. (Tidak berdasar, SUNNAHNYA : Dalam hadits Bukhari Muslim hanya disebutkan Raudhah adalah Taman Surga, tidak disebutkan tempat mustajab doa)
- Shalat sunat 2 rakaat di Raudhah. (Tidak berdasar, YANG BENAR : Tidak ada shalat khusus yg dicontohkan Rasululullah saw di Raudhah)
- Membaca doa khusus saat Tahalul. (Tidak berdasar, YANG BENAR : Tidak ada doa khusus yg dicontohkan Rasululullah saw saat Tahalul)
- Hindari melakukan ibadah-ibadah yg tidak ada tuntunannya dari Rasulullah saw, antara lain :
- A) Shalat Sunat Hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu
- Shalat Sunat Hajat, Taubat
- Shalat Sunat Tasbih
- Shalat Sunat Thawaf
- Shalat Sunat Israq (shalat matahari terbit)
- Shalat Sunat Kifaratul Bauli (shalat buang air kecil)
- Shalat Sunat Melunasi Hutang
- Shalat Sunat Shafar
- Shalat Sunat Birru al Walidain (shalat mendoakan orang-tua)
- Shalat Sunat Ingin Berjumpa Nabi
- Shalat Sunat al Kifayat (shalat musibah)
- Shalat Sunat Hadiah Bagi Jenazah
- Shalat Sunat Awwabin (shalat antara maghrib-isya)
- Shalat Sunat Lihifhdil Iman (shalat memelihara iman), dll
- Hindari perbuatan musyrik dan syirik, antara lain :
- Meneteskan mata dan membasuh muka dgn air zamzam agar mata dan wajah bersinar,
- Mengambil tanah dan kerikil dimakam Baqi agar berkah,
- Mengambil air laut merah dijedah agar terhindar dari gangguan jin,
- Mandi di "kulah jamani" dimasjid jin agar hajat terkabul,
- Talang Air (Mihzab) diHijr Ismail sebagai tempat mustajab doa
- Berlebihan dalam berdoa dimakam Rasulullah Saw, dll.
Apabila tidak ada dalil yg jelas, maka tinggalkan...
Apabila jelas dalilnya, maka lakukan...
That's it, its a simple things !
Semoga Umrah kita yg sesuai dgn sunnah Rasulullah saw menjadi kifarat/penggugur atas dosa-dosa kita dan diterimanya doa-doa kita.
Salam !
Sumber:
Kajian Tematis Al Quran dan As Sunnah (blackberry pin 284F108D)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar