> DUSTA yang nyata, hari asyura disebut hari kesedihan atau hari anak yatim.
Keyakinan ini adalah KEYAKINAN YANG TIDAK BENAR DAN MENYIMPANG dari ajaran islam yang lurus, tidak ada satu haditspun yang menyatakan seperti itu.
Ada 2 kelompok yang menyimpang terkait hari asyura:
KELOMPOK SYIAH
Keyakinan ini berkembang disebabkan saat itu 10 muharam 61 H, meninggalnya Husein bin Ali pada
pertempuran dipadang karbala Irak. Husein adalah cucu Rasulullah dari Ali bin Abi Thalib, sehingga hari itu dianggap sebagai hari anak yatim.
Mereka kaum syiah melampiaskan KESEDIHAN dengan memukul-mukul dan melukai badan sendiri.
KELOMPOK KHAWARIJ
Mereka adalah kelompok An-Nashibah yang memberontak pada pemerintahan Ali. Mereka merayakan hari itu dgn BERSUKA-CITA karena telah berhasil membunuh Husein.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan ada 2 org dari masing2 kelompok tersebut yang pernah disampaikan Rasulullah, “Akan ada SEORANG PENDUSTA dan SEORANG PERUSAK dari Bani Tsaqif”. (HR. Muslim)
1. Si Pendusta adalah Al-Mukhtar bin Ubaid dari kelompok Syiah.
2. Si Perusak adalah Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi dari Khawarij.
Jadi jangan terpengaruh dengan sejarah yang datang kemudian, hari Asyura sudah disyariatkan jauh sebelum kematian Husein.
> DUSTA yang nyata, tahun baru hijriyah disebut sebagai penutup amal.
Juga kedustaan DOA AWAL & AKHIR TAHUN HIJRIYAH, DENGAN MENENTUKAN DOA DAN WAKTUNYA SECARA KHUSUS adalah sama dengan MEMBUAT SYARIAT BARU dan sama sekali tidak ada tuntunannya dari Rasulullah Saw
Ibadah itu TIDAK CUKUP hanya “BAIK” tapi harus “BENAR” sesuai contoh Rasulullah saw yang berasal dari hadits shahih.
Rasulullah Bersabda, “Siapa yang beramal bukan di atas petunjuk kami, maka amalan tersebut ditolak”. (Muttafaqun alaihi)
Mari kita kembalikan Syariat Islam yang lurus ini dan kita bersihkan ibadah kita dari pemahaman yang keliru dan diluar Sunnah Rasulullah Saw.
Salam !
Sumber: Kajian Tematis Al Quran Dan As Sunnah (blackberry pin: 284C70C3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar